LUKA
Keheningan
malam ku mengusik Imajinasi ini
Selalu
datang menghampiriku membuka luka lama
Yang
ku sadari kau telah pergi jauh ke alam sana
Keheningan
malam ku mengusik keadaanku
Di
setiap rindu menyiksa hingga ke darah daging ini
Yang
menekan emosi kesadaranku untuk segera bertemu engkau
Aku
terpaksa menghilang karena waktu
Aku
tersudut menjauhimu karena cinta yang lain di hatimu
Aku
terhina malu karena tidak bisa mempertahankanmu
Aku
terbunuh janjimu karena setiaku
Rindu
Dalam gelapnya malam ku mengadu
Melepas
semua perasaan di hati ini yang semakin tak menentu
Semua
terasa sangat menambah luka baru
Semua
terasa sangat membunuhku
Semua
terasa sangat menyiksaku tanpa ada yang mempedulikanku
Lagi
lagi dan lagi tolong maafkan aku
Aku
tak sanggup hidup tanpa mu disisi ku
Aku
tak sanggup mengusir rindu yang mendalam seperti dalamnya lautan biru
Dengarkanlah
aku
Dengarkanlah
kesepianku tanpa mu
Dengarkanlah
detak jantungku setiap saat memanggil nama mu
Ucapan
sayang
Aku berkata kepadamu
penuh cinta
Aku ingin memelukmu penuh kasih sayang
Aku akan menghadirkan masa depan indah bersama mu
Aku menghilang seperti debu yang segera mengotori setiap ruang cintamu
Aku bahkan tak mampu melewati hari-hari ini tanpa mu
Sayangku seakan sudah permanen di hidup mu dan darahku
Sayangku seindah pemandangan alam yang menghipnotis semua
mata yang memandang
Ku serahkan dunia untuk mu
Ku hadirkan taman langit penuh warna hanya untuk mu
Ku sulap semua penghuni dunia supaya segera menghilang
Dan hanya tinggal kita berdua yang akan memenuhinya dengan
anak kita nanti
Menghadirkan
cerita bersama mu
Bayangan
itu selalu muncul di waktu yang salah
Menggugah
hatiku dengan cerita cinta kita seperti sinetron di televisi 20inc
Ku
usap air mata yang terus menetes bila mengingatmu kembali
Sudah
berjuta tetes air mata ini membasahi tanah di bumi pertiwi
Hingga
nafasku tak lagi terdengar oleh telinga mu
Aku
akan terus bertahan dengan bekas bekas cinta yang kau tinggalkan
Tak
ada harganya dengan luka lama yang abadi di hidupku
Benda
tajam seperti pisau tak mampu lagi menembus badanku
Aku
sudah seperti manusia manusia yang menghilang demi cinta
Tak Seimbang
Aku sadari seperti ini jadinya
Kita menikah, membangun keluarga dan hidup sejahtera
Tahun pertama aku di sayang
Tahun kedua aku juga di sayang
Tahun ketiga aku masih di sayang
Tahun keempat aku sebenarnya masih di sayang
Tahun kelima aku tak lagi merasakannya
Sebagai tulang punggung keluarga aku menggembara ke Negri sebrang
Sumpah serapah, hinaan, dan semua ucapan kotor berserta prilaku kasar
sering ku temui
Tak ada manusia baik di dunia ini
Tak ada manusia yang sungguh-sungguh berbuat baik untuk kepentingan
pribadi
Aku seakan di kutuk oleh keadaan miskin di hidupku
Di perbudak oleh zaman
Dimana oh keluargaku aku membutuhkan pertolongan mu
Jangan
Sambut aku dengan peti mati
Dia
Jangan
sampe dia tahu
Kalo
aku pahlawanmu
Jangan
sampe dia tahu
Kalo
aku membantumu
Jangan
sampe dia tahu
Kalo
kita sering bertemu untuk berpikir pintar ala perubahan bangsa yang katanya
kaya oleh koruptor
Aku
tak mau dia terus memerasku demi uang
Aku
tak sanggup dia membodohi rakyatnya sendiri demi anak cucunya nanti
Hey
hey hey demokrasi seakan mati oleh perkembangan zaman
Yang
salah mengaplikasi arti sesungguhnya demokrasi itu sendiri
Sudahkah
kita menyadarinya seojak doelo
Seperti
mimpi besarku
Hijau
pemandangku
Bersih
oleh oksigen yang menyapaku setiap pagi
Lukisan
bahagia terpasang oleh setiap muka yang ku temui
Di
jalan, di terotoar, di desa, di kota, di banyak pulau
Semua
berdasi tapi jujur
Semua
berpendidikan tapi bernasionalisme tinggi
Semua
terasa nyata bukan mimpi yang selalu di hadirkan namun tak terwujudkan
Saya ini
bukan bodoh
Kamu
berbohong aku tahu
Kamu
berbuat baik aku sedikit tersenyum
Kamu
mencoba mengatur aku
Aku
gak akan pernah malu untuk telanjang demi kejujuran dan hak keadilanku
Banyak
perasaan luka sering aku dengar karena perbuatanmu
Sudahlah
aku ini tanpa pangkat dan selalu kamu rendahkan
Demi
kesenanganmu aku kau sulap seperti badut pesta
Di
balik gelar dan kekuasaaanmu kamu selalu bebas dari sel besi yang sering di
sebut-sebut oleh penegak hukum di negri ini
Cinta dekat
di hati
Cintaku
kini bersemi
Seperti
bunga mekar tanpa disiram air
Sekarang
dia disampingku tersenyum dengan penuh cinta
Aku
bersandar di bahunya membelai setiap helai rambut hitamnya
Cintaku
kini bersemi
Tanpa
aku memohon dia selalu ada buat aku bahagia
Cintaku
kini bersemi
Dekat
di hatiku selamanya
Menangislah
Ragaku
sering terluka
Batinku
sering tersiksa
Rohaniku
seakan jauh dari TUHAN
Tapak
kakiku tanpa alas
aku
pantas menginjak duri dunia
Jangan
hadirkan aku kebahagiaan
Jangan
hadirkan aku suka cita
Jangan
hadirkan semua keindahan
Jika
aku bukanlah orang yang pantas menerimanya
Yang berlalu
biarlah pergi
Tak
sanggup menahan luka
Jalan
lurus ku melawan belok memutar arah
Sakit
beribu ingatan penuh benci
Mencekik
leher tanpa bekas
Lamunan
panjang sering dilakukan
Sudahilah
semua ini
Sudahilah
keadaan ini
Sudahilah
menatap ke belakang
Oooo
bangun mencoba melawan
Tuk
menjadi indah di masa depan
Hari-hari
indah berada di garis tanganku sendiri
Dalam
lingkar Hujan
Derai
hujan datang dan pergi
Menggugah
rasa kemarin yang hilang akan dewasa
Mencoba
menyusun kembali di balut goresan takdir
Aku
bernyanyi penuh bahagia
Derai
hujan semakin membuatku terhanyut oleh pikiran kedepan
Terombang
ambing bagai kapal tua penuh karang
Hujani
aku dengan berkatmu
Hujani
aku dengan lindunganmu
Hujani
aku dengan kesederhanaan
Agar
aku bisa menikmatinya dengan sempurna
Pahlawan terasingkan
Wajah
penuh debu menghiasi zaman revolusi
Tak
terbendung berapa kali aku mempertaruhkan nyawa ini
Dengan
jiwa nasionalisme yang menjadi harga mati
Aku
tetap seperti dulu
Teriakan
senjata dan nyanyian Boom membekas permanen di hidupku
Aku
tetap seperti dulu
Dengan
kemerdekaan sekarang yang sudah aku raih kini
Aku
masih seperti yang dulu
Bahkan
generasi sekarang melupakanku
Aku
masih seperti dulu dan tak meminta untuk di jajah lagi
No comments:
Post a Comment