Kini Aku telah menjadi Manusia Baru
Melakukan apa yang sebenarnya aku impikan
melihat dan merasakan semua tentang kehidupanku
Aku bersama Muda yang hebat penuh dengan Ambisi Dunia
yang terus meneteskan Air mata untuk alat penghapus Dosa
Mengiringi nada janji setiap perubahan di akhir Bulan Desember
Menepiskan segala Rasa kecewa yang sempat membekas di lubuk hati Mereka
Aku tidak seperti Pemimpin Dunia
yang melahirkan pemberontak-pemberontak baru di Era digital
merusak semua keadaan melalui Pers dan media tanpa tujuan yang jelas
Seperti ini sebenarnya waktu yang akan berbicara kepadaku
Seperti ini seharusnya kita tidak banyak berkomentar tentang kesalahan orang lain dan tertawa di akhir kalimat
Seperti ini jadinya jika yang Tua tidak mau duduk bersama-sama dengan yang muda, bahkan yang tua menganggap Muda tidak ada
Pemikiran baru di rancang dengan indah seperti Sinetron ala Indonesia
Hukum dan HAM hampir tidak bisa menyelematkan keadilan rakyat miskin
yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin itu takdir untuk Bumi pertiwi
Partai beralaskan kepentingan Rakyat menjadi Arogan oleh kekuasaannya yang banyak membuatku Gila
Hiasan malam tak lagi penuh dengan lampu Kota tetapi penuh dengan jeritan anak-anak jalanan
hanya terpaksa di jalani tanpa beranjak pergi menyapanya
menikmati semua keadaan tapi kita yang selalu melanggarnya
Bodohnya Aku saat ini
Ingin Rasanya membangun Kerajaan tanpa Raja di Negri para KORUPTOR
biarkan mereka bebas bergerak sesuka hati
sampai mereka benar-benar puas lalu meninggal begitu saja
tanpa ada Muda yang datang di Rumah duka
Demokrasi dan Kebodohan hampir tidak bisa dibedakan
hanya ada kerusakan dan kerusuhan yang terjadi di Indonesiaku
Keadilan seperti AIR isi Ulang
setiap saat bisa diisi lagi jika sudah kosong
dan kita hanya bisa memilihnya.
Melakukan apa yang sebenarnya aku impikan
melihat dan merasakan semua tentang kehidupanku
Aku bersama Muda yang hebat penuh dengan Ambisi Dunia
yang terus meneteskan Air mata untuk alat penghapus Dosa
Mengiringi nada janji setiap perubahan di akhir Bulan Desember
Menepiskan segala Rasa kecewa yang sempat membekas di lubuk hati Mereka
Aku tidak seperti Pemimpin Dunia
yang melahirkan pemberontak-pemberontak baru di Era digital
merusak semua keadaan melalui Pers dan media tanpa tujuan yang jelas
Seperti ini sebenarnya waktu yang akan berbicara kepadaku
Seperti ini seharusnya kita tidak banyak berkomentar tentang kesalahan orang lain dan tertawa di akhir kalimat
Seperti ini jadinya jika yang Tua tidak mau duduk bersama-sama dengan yang muda, bahkan yang tua menganggap Muda tidak ada
Pemikiran baru di rancang dengan indah seperti Sinetron ala Indonesia
Hukum dan HAM hampir tidak bisa menyelematkan keadilan rakyat miskin
yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin itu takdir untuk Bumi pertiwi
Partai beralaskan kepentingan Rakyat menjadi Arogan oleh kekuasaannya yang banyak membuatku Gila
Hiasan malam tak lagi penuh dengan lampu Kota tetapi penuh dengan jeritan anak-anak jalanan
hanya terpaksa di jalani tanpa beranjak pergi menyapanya
menikmati semua keadaan tapi kita yang selalu melanggarnya
Bodohnya Aku saat ini
Ingin Rasanya membangun Kerajaan tanpa Raja di Negri para KORUPTOR
biarkan mereka bebas bergerak sesuka hati
sampai mereka benar-benar puas lalu meninggal begitu saja
tanpa ada Muda yang datang di Rumah duka
Demokrasi dan Kebodohan hampir tidak bisa dibedakan
hanya ada kerusakan dan kerusuhan yang terjadi di Indonesiaku
Keadilan seperti AIR isi Ulang
setiap saat bisa diisi lagi jika sudah kosong
dan kita hanya bisa memilihnya.
No comments:
Post a Comment